Saya tetap Warga Negara Indonesia

indonesiapusaka.info

oh tidak tidak....kmaren banyak betul ide dikepala yang pengen saya tulis di sini, ee ndilalah pas mau nulis kok ya lupaaaa smua....jangan saya nda mau penuaan dini atau kepikunan dini, kasian amat si dini hihihi:D. baiklah give me time untuk berpikir sejenak......

ahaaaaaa*lampu menyala diatas kepala*

kmaren saya belajar banyak dan mendadak banyak mengatakan kalimat "oh ya ya berarti aku ini....." semacam instropeksi mendadak gituuuu.

Saya nonton acara di salah satu tv swasta yang membahas tentang hobi, nah disana diliput tentang kumpulan orang yang hobi mencari tau sejarah Indonesia, jadi kerjaannya pergi ke museum museum atau tempat2 bersejarah di Indonesia. seru ya kayaknya, meskipun ga bsa menandingi pahlawan Indonesia yang berjuang bertaruh nyawa, tapi mereka ini juga berjuang looh melestarikan dan mengenalkan sejarah kepada generasi selanjutnya, siapa lagi hayoo yang melestarikan kalau bukan kita sebagai generasi muda *mendadak rasa nasionalisme meninggi* si ketua komunitas itu (saya lupa namanya,haduuuh haduh) bilang gini "kehancuran bangsa itu akan datang ktika generasi2 penerus lupa akan sejarahnya, bahkan banyak kan yang tidak mengerti apa arti kata indonesia, siapa yang menciptakan nama Indonesia itu sendiri?".

oo oo saya tertohoook sayapun ngakunya orang Indonesia dan cinta sama Indonesia tapi masi harus tanya den mas google ataupun buku2 kalau ditanyain soal begituan, mendadak kok prihatin sendiri hohoho. kbanyakan mengkritik Indonesia itu beginilah begitulah tapi apa sudah mencintai negri dan mengetahui asal usul negara yang dikritik?. ini instropeksi besar-besaran buat saya.

Ga berhenti disitu aja,ada lagi kejadian yang sebenernya biasa aja si tapi membuat saya lumayan mikir juga akhirnya hahaha.

Kmaren saya menjenguk sepupu saya yang kecelakaan di rumah sakit aiiich saya ndak suka ruma sakit apalagi liat darah-darah atau org-orang yang kesakitan, apalagi sepupu saya tangannya patah dan harus dioperasi rasanya saya kok ikut sakit haha agak lebay memang penghayatan saya, malah perna waktu jenguk temen adek saya yang tangan kakinya patah trus dia kesakitan parah gtu sayanya nangis trs pusing mu pingsan padahal saya ndak kenal hahaha empati yang berlebihan. Baiklah ini suda keluar topik.

Nah ktika saya menunggu sepupu saya yang kebetulan kamarnya dekat dengan kamar bayi-bayi yang baru lahir, iseng-iseng saya mengintip bayi-bayi lucu itu, rasanya pengen jadi bayiii lagi hihihi g punya dosa, nah tiba tiba ada seorang nenek yang mengajak saya berbincang-bincang

Nenek : "niku putu kulo mbak"(itu cucu saya mbak)

Saya : "oh njich buk ingkang pundi?"(oh ya bu, yang mana?) ahay saya menjawab dengan bahasa jawa seadanya.

Nenek: "niku lho mba sing disorot lampu" (itu lho mba yang disorot lampu).

nah lhoo perlu diketahui pemirsa bayi yang ada disitu smua disorot lampu.

Saya: (mulai berpikir bahasa jawanya yang disorot lampu sbelah mana bu?) eng ing eng saya bingung akhirnya"ingkang niku nopo niku buk?"(bahasa tubuh mulai digunakan menunjuk arah)

Nenek: "njih sing disorot lampu niku"

Saya: "sebelah pundi bu?

Nenek: " niku mba"(menunjuk arah tempat tidur si cucu)

hiyeeey berhasil ibunya ngerti apa yang saya maksut, percakapan itu ga berhenti sampe disitu. Nenek: "oprasi mba anak kulo"

Saya: "oh njich to bu" cucunipun ehm ehm (saya tb2 lupa bahasa jawanya laki atau perempuan) ehm beberapa detik kmudian "jaler nopo estri eh setri bu? "

hahaha bodo amat bener atau salah setelah dijawab, sayapun kabur hahaha saya malu orang jawa kok ngomong bahasa jawa susah amat:( bisa si tapi jawa kasar kalau bicara jawa alus sama yang lebih tua biasanya saya campur pake bahasa indonesia. tukan tukan generasi muda skarang aiiich prihatiiiin saya:D. apa jadinya kalau generasi setelah saya nanti kayak saya-saya ini atau makin parah. saya jadi bertekat untuk belajar kebudayaan dan bahasa jawa lebih banyak lagi.....smuga ga cm tekat :D.