Belajar dari Teman Kecil,Entah Siapa Namanya:)

worldofstock.com

Belajar itu bisa dari siapa saja , ga harus dari orang yang lebih pintar daripada kita, lebih tua dari kita ataupun yang lebih kaya dari kita, dari kekurangan seseorang atau dari orang yang kurang beruntung atau dari orang yang lebih muda dari kita bisa aja lho belajar apapun dari mereka. setiap orang punya kelebihan masing-masing jadi siapapun itu dan dari kalangan mana mereka berasal. (tata bahasa kacau banyak mengulang kata DARI)

hadeeeh sebenernya saya mau bahas apaan sih haha kok ya njlimet (Kesana kemari.Red):p. pura-puranya mu nulis yang berat berat gitu lho kayak orang-orang yang jago nulis itu huhuhu saya pengen nulis serius kok ya ndak bisa. apa karakternya memang begini dari lahir ya hahaha...oke ndapapa yang penting meskipun ga gitu serius paling ga agak berbobot:D.

jadi begini critanya...

Saya sdang sangat ngefans sama anak kecil yang sampai skarang saya ndak tau siapa namanya. knapa saya menyukainya? semenjak saya pulang ke kampung halaman setiap minggu saya ikut ayah pengajian di masjid deket rumah, pertama kali bertemu dengannya kurasakan getaran yang membuncah dada (baikah kaka apakah kamu tidak merasa itu berlebihan?). hahaha ngga ding pertamanya sih biasa aja ketemunya cm kaget karena dia mirip banget sama sepupu yang sudah dipanggil Alloh (alfatihah untukmu adikku:)) ganteng, pendiem dan luar biasanya selama pengajian dimulai sampai habis dia tetep duduk manis dan tenang, ga seperti anak seusianya yang berkumpul dengan teman sebayanya,becandaan atau nonton kartun dirumah.

Ngefans saya si ga begitu-begitu amat, tapi setelah minggu berikutnya saya ketemu dia lagi akhirnya saya memutuskan kalau saya menyukainya. yang terpikir dipikiran saya adalah: gimana yah ayah bundanya mendidik si anak itu sampai mau maunya ikut?, trus saya jawab sendiri "oh paling dirumahnya ga ada orang jadi mau ngga mau ikutlah dia" (kok ya jelek pikirannya:p).

Naaaah, saya ketemu lagi pas sholat tarawih kemaren, berhubung dimasjidnya itu batas kain penutupnya ga tinggi-tinggi amat pas sholat saya liat dia lagi (maaf ya Alloh saya intip2:p). selama traweh sama sekali lho dia ngga istirahat dan pas ad kultum diapun menyimak ndak ngobrol, baru setelah selesai dia gabung dengan teman-temannya dan becandaan.

Selama puasa ini saya jadi jarang ikut ayah pengajian minggu karena bobok2 cantik sampai siang, baru minggu ketiga kmaren saya ikut lagi jam setengah 6 pagi brgkat dari rumah dengan sangat mengantuk,betapa terkejutnya saya...... dia ada lhooo dan selama pengajian ga pindah pindah duduknya,nampak fokus memperhatikan si ustad bicara.

Saya maluuu kok ternyata saya kalah sama anak sekecil dia. saya belajar dari semangat dia meskipun saya ga tau diblakang dia dipaksa paksa atau tidak tapi yang pasti dia hebaat.

Terimakasi ya sahabat kecilku, secara tidak langsung kamu hadir untuk mengingatkan saya, agar saya jadi wanita dewasa rajin masak kalah sama kamu hohoho.

ehm...apa kamu kuberi nama BOI saja ya? hahaha tidak-tidak pasti namamu lebih ganteng daripada itu.