Dulu ketika masi menjadi pendengar curhatan rata rata mereka merasakan:
- Bener ga yaa dia yang akan jadi pendampingku? semakin kesini kok dia semakin cuek dan ga perhatian ya ka? tapi aku sudah memutuskan menerima dan mau menikah sama dia.
- Ada lelaki baru muncul yang jauh lebih perhatian.
- Lelaki dari masa lalu muncul.
- Keriwehan atau omongan-omongan orang yang bikin goyah ketika menyiapkan pernikahan.
- Ketakutan memegang tanggung jawab baru sebagai ibu rumah tangga:D.
Ketika hal hal diatas itu dicurhatkan kepada saya, saya sih hanya bisa mendengarkan dan memberi saran sebisa saya untuk mensuport dan meyakinkan mereka kalau mereka pasti bisa melalui itu dengan baik.
Sekarang saya yang sebentar lagi akan menikahpun ternyata juga merasakannya, tapi itu saya rasakan ketika saya belum dilamar bahkan belum ketemu sama lelakiku ini... Waktu itu saya membayangkan kalau seandainya tahun ini saya menikah apa saya siap ya jadi seorang ibu yang baik buat anak dan suami nanti, akukan ga bisa masaaaak,akukan ga bisa beres-beres rumah daaaan lain laiiin:D. tapi ternyata semakin kesini,semakin dikuatkan.kan ada resep masakan kan ada waktu buat belajar dari orang-orang yang lebih ahli hohohoho ya akhirnya menjelang pernikahan ini saya banyak baca buku dan belajar memasak,Alhamdulillah punya calon suami sabar yang dengan bangganya memamerkan hasil masakan saya yang bantat ke keluarga dan teman-teman kantornya -.- maluuu tapi seneeng hahaha....
Sebenernya hal-hal itu muncul kan untuk menguji seberapa kuatkah kita melangkah dengan keputusan yang sudah diambil. Kalau bisa melalui ini InsyaAlloh ketika menghadapi masalah yang lebih besarpun bisa:). banyak berdoa,tidak mengeluh dan sabar aja mudah-mudahan dilancarkan *nasehat untuk diri sendiri*
SUKA SUKA SUKA! aih..kapan yaaawh aku nulis gini juga...hmmm mau Ya Allah..hehehe
BalasHapuspasti ada saatnya dear...mumuach
BalasHapus